Apa Sih Psikologi Huruf Itu?

Oleh : Salsa Sabila (RPL 2 ’22)

Dalam desain grafis, ilmu psikologi harus dikuasai para desainer, supaya pesan komunikasi visual sesuai dengan yang diharapkan.

Pasti nya dalam setiap penulisan teks pada lembar kerja ingin terlihat lebih indah cocok dan menarik sesuai dengan ketentuan nya.
Karna bentuk huruf menjadi suatu pola yang tertanam dalam dalam otak manusia. Setiap bentuk huruf otak manusia selalu mengasosiasikan dengan apa yang sering dilihatnya.

Misalnya setiap undangan selalu menggunakan font script yang indah tidak kaku, memberikannya otak suatu kesan atas undangan itu sendiri. Biasanya pola ini akan diingat dan otak akan selalu menjadi basis keindahan dalam persepsi pikiran sebagian besar manusia, walaupun terkadan dalam kebudayaan yang berbeda, terjadi sedikit persepsi. Maka sebagai desainer juga harus mempertimbangkan persepsi komunikasi visual pada budaya tertentu.Berikut ini beberapa efek psikologis pada setiap bentuk huruf, baik dari segi berat, jenis huruf, dan kemiringan.

Yuk simak penjelasan tentang psikologis pada font :

1. Berdasarkan Berat:

Light: Ukuran font tipis umumnya memberikan kesan feminim, lemah, dan ringan.
Regular: Ukuran font normal yang menimbulkan efek lebih mudah dibaca.
Bold: Ukuran font tebal yang memberi persepsi kekuatan dan ketegasan.

2.Berdasarkan Jenis:

Serif: Berkesan elegan, formal, klasik. eksklusif, dewasa dan terpercaya.
Sans Serif: Berkesan modern, gagah, berani, sportif, inovatif, dan non formal.
Slab Serif: Font mirip serif tapi siripnya tebal dan kotak, menimbulkan efek percaya diri, berkelas dan kontemporer.
Script: Umumnya berupa huruf bersambung, berkesan hand made, berkelas, indah, ramah, dan santai.

3. Berdasarkan Kemiringan:

Tegak : Melambangkan ketenangan, stabilitas dan awet.
Contoh : Aku, kamu
Miring/Italic : Mengesankan kecepatan, kelincahan, dan dinamisme.
contoh : italic

4. Berdasarkan Ujungnya:

Lancip: Mengesankan, ketajaman, ketelitian.
Tumpul/Rounded: Berkesan lembut, nyaman, feminim, kekanak-kanakan.

5. Berdasarkan Case:

Capital Case/Huruf Kapital: Mencerminkan kebesaran, otoritas, kekuatan.
Contoh: JUDUL, BANDUNG
Lower Case/Huruf Kecil: Melambangkan keramahan, kerendahan.
Contoh: dengan, dua

6. Berdasarkan Proporsi:

Condensed: Memberikan efek visual berupa ketinggian, kerapatan, ramai, dan ketelitian. Biasanya digunakan untuk desain yang memiliki ruang kecil. Dalam beberapa kebudayaan lebih mengesankan kebarat-baratan, dan retro.
Extended: Memberikan kesan kelegaan, ruang yang lebar, luwes, relaksasi dan kokoh. Sebagian besar digunakan untuk brand pesawat antariksa, bengkel.