Tapak Suci Putera Muhammadiyah Cabang 51 SMK Al Hafidz sukses menyelenggarakan kegiatan Musyawarah Cabang pada Sabtu, 25 Oktober 2025 di SMK Al Hafidz Leuwiliang. Acara ini berlangsung khidmat dengan dihadiri oleh jajaran pembina, para peserta, serta perwakilan dari beberapa ekstrakurikuler yaitu ITAC dan Jurnalistik.

Kegiatan diawali dengan pembukaan oleh MC (Master of Ceremony) Fauzan dan Ilham, dilanjutkan dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an yang dilantunkan merdu oleh Akbar Yusron. Seluruh peserta kemudian menyanyikan lagu Indonesia Raya, Mars Muhammadiyah, dan Mars Tapak Suci yang dipimpin oleh Niken, serta pembacaan ikrar Tapak Suci oleh Zain Azhar.



Laporan kegiatan yang disampaikan oleh Teh Karissa, selaku ketua pelaksana, yang menjelaskan tujuan utama dari Musyawarah ini sebagai bentuk regenerasi kepemimpinan dan penyegaran organisasi di lingkungan Tapak Suci SMK Al Hafidz. Bersuara lembut namun yang jelas, Teh Karissa membangkitkan semangat peserta dan menekankan pentingnya kekompakan pada organisasi.

Acara juga diisi Berbagai dari berbagai tokoh penting, di antaranya Kang Rafif yang mewakili Ketua Yayasan SMK Al Hafidz, dan perwakilan Pimpinan Daerah 194 Tapak Suci yang sekaligus secara resmi membuka acara Musyawarah.


Kehadiran para tokoh seperti Abah Dadang, Abah Budi, Abah Wiwid, dan Bu Else turut memberikan semangat dan motivasi bagi seluruh peserta. Senyum bukan sekedar formalitas, namun seolah memberikan pemahaman bahwa Tapak Suci bukan sekadar organisasi, namun kesan hangat kekeluargaan yang berarti.

Musyawarah Cabang ini menjadi momentum penting dalam memperkuat struktur organisasi Tapak Suci, meningkatkan semangat bela diri yang Islami, serta menanamkan nilai kedisiplinan, tanggung jawab, dan kepemimpinan di kalangan kader muda.
Acara ditutup dengan semangat yang hangat dan secercah harapan untuk kedepannya. Semoga Tapak Suci SMK Al Hafidz terus semakin kuat, kompak, dan selalu berprestasi. Langkah awal untuk terus melangkah bersama, menebar kebaikan, dan menjaga semangat yang sudah terpatri di hati.
Waktu terus berlalu, namun jejak kebersamaan ini ingin selalu tinggal. Dari musyawarah ini, kita menyalakan harapan dengan iman, menumbuhkan tekad dalam persaudaraan, dan menumbuhkan kekuatan sejati yang tak lekang oleh waktu.